
Akses Internet Pendiri Wikileaks Diputus Kedutaan Ekuador
Pemerintah Ekuador mengatakan Rabu (28/3/2018), telah memotong koneksi internet pendiri WikiLeaks, Julian Assange, di Kedutaan besar London, Inggris. Hal ini dilakukan setelah aktivitas terakhirnya di media sosial yang mengutuk penangkapan pemimpin separatis Catalonia.
Dalam sebuah pernyataan, kata para pejabat, seperti dilaporkan AP, postingan Assange yang terakhir “berisiko” terhadap hubungan baik Ekuador dengan negara-negara di Eropa. Selasa, kedutaan memutuskan menunda akses internet “untuk mencegah potensi kerugian”.
Ekuador memberikan Assange suaka di Kedutaan besar negara Amerika Selatan ini di London pada 2012. Sejak itu, Assange “terpenjara” di dalam kedutaan Ekuador, yang sesekali tampak ditemani seekor kucing.
Ekuador telah berulang kali mencoba menemukan solusi yang akan memungkinkan Assange pergi tanpa ancaman penangkapan, tapi sejauh ini usaha itu nihil.

Dia tetap harus ditahan di Inggris untuk dijadikan jaminan, dan juga cemas akan kemungkinan permintaan ekstradisi Amerika Serikat (AS) dengan alasan bocornya dokumen-dokumen Departemen Luar Negeri AS.
Hubungan antara Assange dan negara tuan rumah pemberi suakanya seringkali tumbuh duri. Ekuador juga pernah menangguhkan akses internetnya pada 2016 setelah situs pembocor dokumen itu menargetkan kampanye calon presiden Hillary Clinton.
Mantan Presiden Ekuador, Rafael Correa, boleh memuji kerja Assange. Tetapi kepala negara Ekuador saat ini (Lenin Moreno) malah memanggilnya hacker alias peretas dan mengingatkan Assange supaya tidak ikut campur dalam politik.(***/associatedpress)
